Search This Blog

Tuesday, February 23, 2010

persib nu aing

Kilas Balik
Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond ( BIVB ) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.

Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National Voetball Bond ( NVB ).

Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana,Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Di Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.

Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.

Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.Klub- klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.

Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.

Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta.

Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan Sekretariat Persib di Cilentah.

Awal Persib memiliki gedung yang kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan, Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame sekarang ini.

Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan Giantoro serta cucunya Hari Susanto.

Dalam menjalankan roda organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an. Selain juga staf administrasi Turahman.

Renovasi pertama dilakukan pada kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif, apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.

Kemampuan Persib menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya Persib. 

wisata

Wisata 
TAMAN REKREASI
  • Hutan Djuanda, Jl. Dago Pakar
  • Taman Lalu Lintas Ade Irma S, Jl. Sumatra
  • Kebun Binatang, Jl. Taman Sari
  • Taman Cibeunying, Jl. Cisangkuy
  • Taman Maluku, Jl. Maluku
  • Taman Dewi Sartika, Jl. Merdeka
  • Taman Gedung Sate, Jl. Cimandiri
  • Taman Ganesa, Jl. Ganesa
  • Taman Cilaki, Jl. Cilaki
  • Taman Alun-alun, jl. Alun-alun

MUSEUM, MONUMEN DAN PATUNG
  • Sri Baduga, Jl. BKR No. 185
  • Asia Afrika, Jl. Merdeka No. 65
  • Geologi, Jl. Dipenogoro No. 57
  • Mandala Wangsit Siliwangi, Jl. Lembong 38
  • Pos, Jl. Cilaki No. 3
  • Monumen Perjuangan Jaa Barat Jl. Dipati Ukur
  • Monumen Bandung Lautan Api, Jl. Tegalega
  • Monumen Penjara Banceuy, Jl. Cikapundung
  • Monumen Kereta Api, Jl. Stasiun Timur
  • Patung Persib, Jl. Lembong
  • Patung Laswi, Jl. Viaduct
  • Patung Pastor, Jl. Seram
  • Patung Tentara Pelajar, Jl. Viaduct
  • Patung Badak, Jl. Balaikota
  • Patung Ikan Mas, Jl. Moch. Ramdan
  • Patung Maung, Jl. Wastukencana
  • Patung Husein, Jl. Abdurrahman Saleh
  • Patung Dewi Sartika, Balai Kota
  • Patung Juanda, Taman Hutan Raya Juanda
  • Patung Sepatu Cibaduyut, Jl. Cibaduyut
WISATA ALAM
  • Curug Dago, Jl. Dago Pakar
  • Punclut, Jl. Bukit Raya
GEDUNG ANTIK
  • Gedung Sate, Jl. Diponegoro
  • Gedung Bank Indonesia, Jl. Braga
  • Bumi Siliwangi (isola), Jl. Setiabudi
  • Balai Kota, Jl. Merdeka
  • Balai Pakuan, Jl. Kb. Kawung
  • Pendopo, Jl. Dewi Sartika
  • JALAN-JALAN KOTA
  • Jalan Cihampelas
  • Jalan Dago
  • Jalan Cibaduyut
  • Jalan Braga
  • Simpang 5

WISATA ROHANI
  • DT (Da’rut Tauhid), Jl. Geger kalong Hilir

FACTORY OUTLET, FASHION SHOP, SHOES & ACCESSORIES
  • M & M, Jl. Ir. H. Djuanda 81
  • The Big Price Cut, Jl. Aceh 66
  • Misyelle, Jl. Sukajadi 158
  • Elizabeth, Jl. Cihampelas

PROFIL WISATA SEKITAR BANDUNG
  • CIATER
    Wisata pemandian air panas yang bersebelahan dengan Gunung Tangkuban Perahu dan dikelilingi oleh perkebunan teh
  • WADUK SAGULING
    Waduk yang memanfaatkan salah satu sungai terbesar di Jawa Barat yaitu sungai Citarum merupakan juga tempat wisata. Ditempat ini terdapat pemandiam air panas Cimaseng Curug Jawa Sanghiang Tikoro
  • SITU CIMANGGU
    Kolam pemandian didaerah perkebunan teh Ciwidey, dan merupakan kolam air panas.
  • SITU CIBURUY
    Terletak 22Km dari arah Kota Bandung terkenal dengan alamnya yang khas yaitu bukit-bukit kapur yang menjulang tinggi, dilengkapi dengan kedai minum, cinderamata, pentas kesenian dan fasilitas kesenian.
  • SITU PATENGGANG
    Berada di Ranca-Bali 47Km dari Kota Bandung, Kawasan ini meruakan tempat wisata yang sejuk dan dikelilingi perkebunan teh
  • SITU CILEUNCA
    Situ yang luasnya sekitar 1400 hektar ini dikelilingi oleh bukit-bukit yang berpanorama menarik. Terltak 40Km arah selatan Kota Bandung. Temperatur daerah ini berkisar 16 – 23 derajat Celsius.
  • BUMI PERKEMAHAN RANCA UPAS
    Komplek Bumi Perkemahan yang berada disekitar tanaman Ecaliptus. Berjarak 42Km dari Kota Bandung kea rah selatan dengan suhu berkisar antara 18 – 23 derajat Celsius. Yang menarik diri objek wisata ini terdapat tempat penangkaran rusa.BUMI PERKEMAHAN CIKOLE
    Bumi perkemahan seluas 4,88 hektar ini terletak pada ketinggian 1300m diatas permukaan laut. Memiliki fasilitas taman bunga, lapangan, taman area parker dll.n

TEMPAT ANDA MENGINAP

BINTANG 5

  • Gand Aquila, Jl. Dr. Junjunan No. 116 P. 203 9280
  • Hyatt Regency, Jl. Sumatra 51 P. 421 1234
  • Grand Preanger Jl. Asia Afrika 81 P. 4231 631
  • Sheraton & Towers, Jl. Ir. H. Juanda No 390 P. 2500 303

BINTANG 4
  • Holiday Inn, Jl. Ir. H. Juanda No. 31-32 P. 421 1333
  • Jayakarta, Jl. Ir. H. Juanda No. 381 P. 381 P. 250 5888
  • Panghegar, Jl. Merdeka No. 2 P. 43 2286
  • Horison, Jl. Pel. Pejuang 45 No. 121 P. 730 5000
  • Papandayan, Jl. Jnd. Gatot Subroto 83 P. 7310 799
  • Savoy Homan, Jl. Asia Afrika No. 112 P. 4232244
BINTANG 3
  • Sahid Topas Galeria, Jl. Junjunan 143 P. 6042 631
  • Sukajadi, Jl. Sukajadi 74 P. 20 33 888
  • Internasional Imperium, Jl. Dr. Cipto 30-32 P. 420 2244
  • Perdana Wisata, Jl. Jend. Sudirman No. 66 P. 423 8283
  • Karang Setra Hotel, Spa & Cottage, Jl. Sindang Sirna 66 P. 203 1900
  • Malya, Jl. Ranca Bentang 56 P. 20 30 333
  • Santika, Jl. Sumatra 52-54 P. 420 3009

bandoeng tempo doeloe

Bandung Tempo Deoloe 
Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten Bandung hingga tahun 1681. Semula Ibukota Kabupaten Bandung terletak di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki "Dalem Kaum I", kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811). Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing. groote postwegDi daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Di daerah Bandung sekarang, jalan raya itu adalah Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Asia Afrika - Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos. Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudahdaendles merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat kota Bandung sekarang). Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan. Sekitar akhir tahun 1808 awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekati lahan bakal ibukota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampung Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang). Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Wiratakusumah-IIAkan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.

Thursday, February 11, 2010

Serba Serbi Tahun Baru IMLEK

Kata "Imlek" berasal dari dialek bhs Hokkian yang berarti "Penanggalan
bulan" atau "Yinli" dalam bhs Mandarin. Tahun Baru Imlek di Tiongkok lebih
dikenal dengan sebutan "Chunjie"(perayaan musim semi).Kegiatan perayaan
itu disebut "Guo nian"(memasuki tahun baru),sedang di Indonesia lebih
dikenal dengan sebutan "Konyan".

Di Indonesia mereka merayakan Tahun Baru Imlek sebagai perayaan hari
lahirnya Kong Hu Chu yang lahir di tahun 551 SM,sehingga dengan demikian
penanggalan Imlek dan penanggalan masehi itu berselisih 551 tahun.Jika
tahun Masehi saat ini 2010,maka tahun Imleknya menjadi 2010 + 551 = 2561.

Menurut kebanyakan negara diluar Indonesia perayakan tahun baru Imlek dihitung berdasarkan penanggalan Imlek yg dimulai sejak tanggal 8 Maret 2637 SM,sewaktu Kaisar Oet Tee/Huang Ti(2698-2598 SM)mengeluarkan siklus pertama pada tahun ke-61 masa pemerintahannya.Jadi tepatnya ialah 4643 tahun yang lampau,sebab bagi mereka tahun baru Imlek tidak ada kaitannya dengan Kong Hu Chu.

Ada beberapa tradisi yang masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Tiong Hua untuk menyambut Tahun Baru Cina(Imlek)antara lain :

1. Tradisi Bunga Mei Hua
Di negeri Tiongkok dikenal terdapat 4 musim,yaitu musim semi,musim panas,musim gugur dan musim dingin.Tahun baru Imlek datang bersamaan dengan musim semi, maka dulu dikenal dengan istilah Festival Musim Semi(Kuo Chun Ciek).Festival ini berlangsung sangat meriah dan pernah dijadikan agenda tahunan oleh pemerintah Cina.
Bunga Mei Hwa adalah pertanda datangnya musim semi.Itulah sebabnya terdapat tradisi di masyarakat Tionghoa,menggunakan bunga ini sebagai hiasan di rumah ketika Imlek tiba,sehingga terkesan suasana yang sejuk, nyaman dan indah.Tidak ada makna spiritual dalam kehadiran bunga Mei Hwa tersebut.

2.Tradisi saji Jeruk kuning,Apel dan Pear
Buah jeruk kuning yang disajikan setiap hari raya Imlek mempunyai kisah dan makna tersendiri.Buah jeruk biasanya diletakkan di atas meja ruang tamu.Buah yang dipilih terutama yang sepasang atau lebih,terutama yang memiliki daun di dekat buahnya.Jeruk tersebut ditempeli kertas merah dan juga disajikan di meja altar dekat tempat sembahyang sampai hari Cap Go Meh.
Kata "jeruk" dalam bhs Tionghoa bunyinya hampir sama dengan "Da Ji",
sedangkan arti kata dari "Da Ji" itu sendiri berarti besar rejeki.
Sedangkan untuk buah "Apel"(pin guo)mempunyai arti "Ping Ping An An" sama artinya dengan "Da Li" yang berarti besar kesehatannya dan keselamatannya dan untuk buah Pear melambangkan kebahagian yang atinya "Sun Sun Li Li".
Oleh sebab itu ketiga macam buah ini selalu menghiasi meja sembahyangan yang mengartikan "Da Ji Da Li Sun Sun Li Li" = "Besar rejeki,besar kesehatan&keselamatannya dan besar pula kebahagiaannya".

3.Tradisi Kue Keranjang

Salah satu kue khas perayaan tahun baru Imlek adalah kue keranjang. Menurut kepercayaan zaman dahulu,rakyat Tiongkok percaya bahwa anglo dalam dapur di setiap rumah didiami oleh Dewa Tungku, dewa yang dikirim oleh Yik Huang Shang Ti(Raja Surga)untuk mengawasi setiap rumah dalam menyediakan masakan setiap hari.Setiap tanggal 24 bulan 12 Imlek (enam hari sebelum pergantian tahun),Dewa Tungku akan pulang ke Surga untuk melaporkan tugasnya.Maka untuk menghindarkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi rakyat,timbullah gagasan untuk menyediakan hidangan yang menyenangkan Dewa Tungku.Seluruh warga kemudian menyediakan dodol manis yang disajikan dalam keranjang,disebut Kue Keranjang.
Kue Keranjang berbentuk bulat,mengandung makna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu,rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.Kue Keranjang disajikan di depan altar atau di dekat tempat sembahyang di rumah.

4.Tradisi Mercon,Kembang Api,dan Lampion Merah

Menurut legenda,pada zaman dahulu setiap akhir tahun muncul sejenis binatang buas Nian Show yang memangsa apa saja yang dijumpainya. Binatang ini muncul tepat pada saat menjelang tahun baru Imlek.Nian Show berarti tahun(Nian)binatang(Show)dan di dalam penanggalan Imlek dilambangkan dengan 12 jenis binatang yang dikenal dengan shio-shio Naga, Ular,Kuda,Kambing,Monyet,Ayam,Anjing,Babi,Tikus,Ke rbau,Macan dan Kelinci. Untuk menjaga diri dari serangan Nian Show, menjelang tahun baru,semua pintu dan jendela di pemukiman penduduk ditutup rapat hingga hari maut itu berlalu.Masing-masing keluarga berkumpul di rumah.
Setelah beberapa tahun ternyata Nian Show tidak lagi muncul pada tahun baru Imlek.Hal ini membuat kecemasan masyarakat hilang dan tahun baru dirayakan dengan leluasa.Sampai akhirnya pada suatu tahun makhluk ini kembali muncul dan membuat kekacauan.Beberapa rumah penduduk ternyata terhindar dari serangan.Konon hal ini dikarenakan Nian Show takut pada benda-benda yang berwarna merah, juga pada mercon.Sejak itu setiap akhir tahun masyarakat Tionghoa menggantung kain, lampion dan kertas merah di rumah-rumah dengan dilengkapi puisi-puisi indah dalam tulisan,serta memasang mercon dan kembang api untuk mengusir makhluk Nian Show yang berupa hawa jahat.

5.Tradisi Barongsai dan Naga(Liong)

Huang Kun Zhang,seorang guru besar Universitas Jinan menyebutkan, Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara(Nan Bei)tahun 420-589 Masehi.Kala itu pasukan dari Raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi.Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan.Ternyata upaya itu berjalan sukses hingga akhirnya tarian barongsai pun melegenda hingga kini.Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17,ketika terjadi migrasi besar dari Cina Selatan.
Di Tiongkok kesenian Barongsai dikenal dengan nama LUNGWU,namun khusus untuk menyebut tarian Singa.Tarian Naga disebut SHIWU dalam bahasa Mandarin.Sebutan Barongsai bukan berasal dari Cina,kemungkinan kata Barong diambil dari bahasa Melayu yang mirip dengan konsep kesenian Barong Jawa,sedangkan kata Sai bermakna Singa dalam dialek Hokkian.
Konon Naga adalah binatang lambang kesuburan atau pembawa berkah. Binatang mitologi ini selalu digambarkan memiliki kepala singa,bertaring serigala dan bertanduk menjangan.Tubuhnya panjang seperti ular dengan sisik ikan,tetapi memiliki cakar mirip elang.Sedangkan singa dalam masyarakat Cina merupakan simbol penolak bala.Maka tarian barongsai dianggap mendatangkan kebaikan, kesejahteraan,kedamaian dan kebahagiaan.Tarian barongsai dilengkapi replika Naga(Liong),Singa dan Qilin (binatang bertanduk).Tetapi tidak semua perkumpulan memainkannya. Kebanyakan hanya topeng singa saja.Alasannya tarian Singa dianggap lebih mudah dan praktis dibawakan karena lokasi yang digunakan tidak perlu luas.Atraksi topeng Singa hanya membutuhkan dua orang pemain.Seni bela diri menjadi kunci permainan ini sehingga banyak pemainnya berasal dari perguruan kungfu atau wushu.Gerakannya berciri akrobatik seperti salto,meloncat atau berguling.Tarian Barongsai biasanya diiringi musik tambur, gong,dan cymbal.

6.Tradisi Angpao

Konon Angpauw ini bukan hanya sekedar dapat membawa keberuntungan saja,bahkan dapat melindungi anak-anak dari roh jahat,sebab uang(Qian) secara harfiah berarti dapat "menekan kekuatan jahat" atau "Ya Sui Qian",
masalahnya ada roh jahat yang bernama Sui; yang selalu hadir setahun sekali
untuk mengganggu anak-anak kecil,maka dari itu di usulkan sebagai penangkal roh tersebut,sebaiknya ditaruh koin yang dibungkus dengan kertas merah sebagai tumbal dibawah bantalnya mereka.Maklum unsur api yang membakar pada warna merah dapat melindungi dari pengaruh jahat.Sama seperti Dracula yg takut melihat salib.


Drs Indra Fengshuii